Cari tahu lebih dalam, ternyata seperti kata orang "ada harga, ada kualitas", ya kurang lebih begitulah penyebab kain batik ada yang puluhan ribu dan ada yang jutaan. Kali ini berbeda dengan produk elektronik yang mengenal istilah KW1 dan KW2. Nah, dalam per-batik-an berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Jenis kain
Jenis
kain ini bervariasi mulai dari kain mori, kain katun hingga kain
sutera. Nah dari jenis kain nya saja anda pastinya sudah bisa
memperkirakan harga dong. Kalau kain mori yang di pasaran permeter
Rp.15.000, dan kain sutra yang permeternya bisa mencapai Rp.500.000 an.
2. Jenis pewarna
Jenis
pewarna dan teknik pewarnaan ini mempengaruhi kualitas warna kain
batik. Maka dari itu, ada kain batik yang mudah luntur dan tidak. Dari
hasil wawancara diketahui satu jenis pewarna yang disebut bagus
(berkualitas), dengan 1 botol berisi 100 gram seharga Rp.300.000,- Nah,
bayangkan saja berapa warna yang ada pada kain batik anda. Memang tidak
akan langsung habis, tapi kira-kira 1 lembar kain batik tulis sepanjang 2
meter membutuhkan akan membutuhkan 10 gram untuk 1 warna nya. Jadi
misal ada 4 warna, maka untuk pewarnanya saja akan membutuhkan
Rp.120.000,-. Nah, kebayang kan untuk pewarnanya saja harga diatas
Rp.100.000,-
3. Detail (kerumitan) motif dan warna
Tingkat
kerumitan motif pasti mempengaruhi harga karena makin rumit motif,
makin rumit pula pewarnaan dan pasti proses pengerjaannya memakan waktu
yang lama. Sebagai ilustrasi, untuk pengerjaan satu lembar kain batik
sepanjang 2 meter membutuhkan waktu selama 3 hari.
Nah, itulah kurang lebih penjelasan tentang kualitas kain batik yang bervariasi harganya. Mau beli yang murah, atau mahal adalah pilihan anda.
Posting Komentar