Sasirangan adalah kain tradisi suku Banjar yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur, diikat benang, gelang karet atau tali rafia, kemudian dicelup kedalam air hangat yang diberi pewarna. Pewarna yang digunakan sebagian dari bahan pewarna alam, seprti kulit kayu ulin, jahe, air kulit pisang dan daun pandan.
Menurut cerita tutur, sasirangan ada sejak zaman kerajaaan Banjar di Negara Dipa (Amuntai). Sasirangan dikaitkan dengan keberadaan sosok Putri Junjung Buih. Putri yang konon muncul dari atas buih ini pernah minta dibuatkan kain sasirangan yang dirajut khusus oleh 40 gadis sebagai syarat ketika ia akan menggelar acara perkawinan agung dengan Pangeran Suryanata, pendiri dinasti pertama Negara Dipa.
Setidaknya ada belasan macam motif Sasirangan, diantaranya motif Sarigading, Naga Balimbur, Kambang Raja, Bintang Bahambur, Daun Jaruju, Iris Pudak, Kembang Kacang, Ombak Sinapur Karang dan Sisik Tanggiling. Motif disesuaikan dengan jenis kain, dan sumber daya alam dari wilayah setempat di Kalimantan Selatan.
Posting Komentar